Hindari Pengaruh Negatif Teknologi, Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ Perkenalkan Permainan Tradisional

TNI/POLRI21 Dilihat

Lensaone.com – Jambi – Dalam rangka mengatasi pengaruh negatif perkembangan zaman dan teknologi, Satgas Pamtas RI-RDTL sektor timur Yonif Raider 142/KJ perkenalkan permainan tradisional berupa gasing kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) Inpres Salore yang berada di Desa Tulakadi Kecamatan Tasifeto Timur Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur.

Permainan Tradisional yaitu permainan yang dimainkan oleh anak-anak jaman dulu kebanyakan permainan ini dilakukan dengan cara kelompok, kehidupan masyarakat di masa lalu yang bisa dibilang tidak mengenal dunia luar telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi.

Manfaat kerjasama pada permainan tradisional yaitu dapat mempererat ikatan kerjasama, menumbuhkan sebuah semangat persatuan, pekerjaan dalam pembuatan bahan permainan tradisional dapat lebih cepat selesai, pekerjaan menjadi lebih ringan.

Manfaat permainan tradisional bagi perkembangan anak antara lain yaitu mengembangkan kecerdasan intelektual pada anak, mengembangkan kecerdasan emosi pada anak, mengembangkan daya kreatifitas pada anak, meningkatkan kemampun bersosialisasi serta melatih kemampuan saraf motorik anak.

Hal tersebut disampaikan Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M selaku Dansatgas dalam Rilis tertulisnya di Mako Satgas Atambua, Kamis (20/2/2020).

Menurut Dansatgas Letkol Inf Ikhsanudin bahwa Permainan tradisional dapat melatih aktivitas fisik, keterampilan sosial, kreativitas, imajinasi, kompetisi, permainan tradisional anak-anak juga dapat merangsang pertumbuhan mereka, baik fisik maupun intelektual, otak atau daya pikir anak akan lebih kreatif sebab mereka bermain sambil belajar dengan teman-teman sebayanya.

Di tengah menjamurnya permainan modern saat ini, tentu sangat jarang sekali kita dapat melihat langsung permainan tradisional yang dulunya digemari oleh anak-anak.

“Sehingga personel kami yang berada di Pos Salore, memperkenalkan permainan tradisonal pada saat memberikan bantuan tenaga pendidik di Sekolah Dasar Inpres Salore, tentunya kegiatan ini dilakukan saat waktu istirahat siswa-siswi,” ucap Letkol Inf Ikhsanudin.

Permainan tradisional yang diperkenalkan yaitu permainan gasing, selain bahan yang mudah didapat seperti tali dan bahan kayu, proses pengerjaannya juga tergolong tidak sulit, adanya unsur kebersamaan dan gotong-royong pada saat pembuatan permainan tersebut, kosentrasi dan kreasi serta imajinasi sangat dibutuhkan dalam pembuatan gasing, karena bentuk gasing yang tidak seimbang akan berpengaruh pada gerak gasing saat dimainkan.

“Kegiatan pemberian bantuan tenaga pendidik dan pengenalan permainan tradisional tersebut dipimpin oleh Serda Angga Bramana bersama 3 orang personel Pos Salore lainnya,” tegas Ikhsanudin.

“Bermain gasing tidak membutuhkan tempat dan areal yang luas, hanya tanah datar dan tidak berlobang, permainan gasing juga tidak memiliki resiko yang membahayakan terhadap pemainnya,” paparnya.

“Gasing tidak asing bagi orang-orang yang lahir pada tahun 80-an, tetapi bagi anak-anak Sekolah Dasar saat ini, permainan gasing merupakan hal yang aneh dan sulit untuk ditemui, anak-anak modern saat ini lebih cenderung memanfaatkan jaringan internet dan mengunakan produk kemajuan teknologi seperti handphone untuk sarana bermain, sehingga masing-masing anak lebih cenderung terlihat menyendiri dalam menggunakan handphone sebagai sarana bermain,” imbuh Ikhsanudin.

Terlihat antusias dan keceriaan yang luar biasa dari anak-anak di Sekolah Dasar Inpres Salore saat personel Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ yaitu Pratu Sultan memperkenalkan dan memainkan gasing secara mahir.

Salah satu siswa bernama Okto (10) menyampaikan ucapan terima kasih atas permaianannyg diberikan oleh personel Pos Salore.

“Terima kasih abang-abang TNI, kami akan mencoba permainan ini dirumah bersama teman-teman,” ucap Okto tersenyum.

Sementara itu, Bapak Mondus (50) salah seorang guru juga mengucapkan terima kasih atas kegiatan bantuan tenaga pendidik dan pengenalan permainan tradisional yang telah diberikan oleh personel Pos Salore.

“Saya mewakili para guru dan siswa-siswi SD Inpres Salore mengucapkan terima kasih atas bantuan tenaga pendidik yang telah diberikan bapak-bapak TNI dan telah memperkenalkan permainan tradisional kepada putra dan putri kami, semoga mereka akan terhindar dari pengaruh negatif perkembangan teknologi kedepan,” ungkap Mondus.

Terpisah, Letda Inf David Asmara selaku Danpos Salore menyampaikan tanggapannya atas kegiatan bantuan tenaga pendidik dan memperkenalkan permainan tradisional di SD inpres Salore oleh personelnya.

“Besar harapan kami, bantuan tenaga pendidik yang kami berikan dapat memperingan beban pekerjaan para guru di wilayah perbatasan serta menambah semangat anak-anak untuk belajar, dan kami juga berharap kepada anak-anak selaku generasi penerus Bangsa, agar mereka dapat mempertahankan budaya-budaya leluhur melalui permainan tradisional,” tandas David.

Reporter. : Muhammad Kodri

Komentar