Lensaone.id-BUNGO-Di Kabupaten Bungo masih ada berapa desa yang belum di aspal,tepat di kecamatan Pelapat desa( Dusun) sekampil.Jalan ini jalan kabupaten sudah lama jalan ini belum di aspal sampai sekarang .(Selasa 14-7-2020).
Butuh kehati hatian untuk menuju dusun sekampil kecamatan pelepat ,dikarena jalan nya masih tanah dan berbatuan,dan bukit tinggi- tinggi apa lagi cuaca kini curah hujan begitu tinggi,jadi butuh stamina yang kuat untuk menuju dusun sekampil.
Sebalum dusun sekampil itu dusun sungai beringin, jadi ketua desa ini butuh perhatian serius dari pemerintah kabupaten Bungo, propinsi dan Pusat.karena masih banyak kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi,dan kalau jalan ini sudah aspal atau di beton,banyak keuntungan yang didapat oleh masyarakat sekampi.Terutama mempermudah ativitas apa pun dusun sekampil.
Media oline lensaone.id. menjumpai kepala desa sekampil Rio pauzan SP,d. Di kantor Senin 14 Juli 2020″ini lah keadaan desa sekampil butuh waktu sampai Kesini karena jalan tanah berbatu,dan ketika hujan susah untuk di lewati, padahal jalan ini jalan kabupaten, satu-satunya jalan pehubung antara sekampil dan sungai beringin. Dan di dusun sekampil jaringan seluler tidak ada juga jadi kalau mau berkomunikasi, terpaksa kebukit untuk mendapatkan sinyal jaringan, itu pun butuh waktu” Tutur Rio sekampil pauzan”
Hal senada juga di sampaikan oleh abu bakar guru sekolah yang berasal dari sungai gurun , mengajar di SDN 61 dusun Sekampil” ini lah keadaaan jalan menuju dusun sekampil,saya tiap hari harus masuk sekolah SDN 61 dusun sekampil kecamatan Pelapat, saya berharap agar pemerintah kabupaten Bungo yang membidangi agar Mencari Solusi untuk bantu aspal atau beton ,agar mempermudah masyarakat Berativitas” ungkap
Zuairiah pedagang kelontong yang hampir tiap hari melintasi jalan tersebut,lebih hati² jikalau hujan susah mendaki bukit ini yang di Poto , saya mewakili dari masyarakat dusun sekampil kecamatan Pelapat kabupaten Bungo propinsi Jambi mohon kepada pemerintah tolong juga di bangun jalan aspal mau beton dan tower telekomunikasi”
Penulis: Hendrry
Komentar