Lemahnya Pengawasan Tim Terpadu, Di Dugaan Tongkang Beraktivitas Disungai Batang Hari

Lensaone.id-,Lemah nya pengawasan tim terpadu lagi lagi kapal bos pasir menabrak jembatan Aur duri satu , Hukum seolah olah dapat di beli , sehingga pengusaha Jambi ini dgn berani menentang hukum dan aturan , di duga kapal ini tidak mempunyai SPB yg di keluarkan oleh bptd namun kapal berani berlayar Tampa surat izin tersebut , ada dua kemungkin kenapa kapal ini tidak mengunakan SPB.

 

1. Karena tidak mempunyai dokumen yang valid baik sertificate crew , kapal dan tongkang .

2. Karena tidak mau membayar PNBP yaitu pendapatan negara bukan pajak ,

 

Sesuai dengan pergub no 26 tahun 2024 tentang lalu lintas angkutan sungai yang melintasi jembatan .

Mengingat jembatan mempunyai fungsi dan manfaat yg strategis dan merupakan objek vital sehingga harus di pelihara dan di jaga ke amanan nya agar dapat berpungsi setiap saat,

 

Kapal yang kejadian menabrak jembatan atau pasilitas masyarakat seperti keramba ada berapa alasan

1. Karena kurang nya perhitungan nakhoda sewaktu melewati jembatan tersebut , penguasaan alur

2. Tidak mengikuti arahan dari pos tim pantau yg di bentuk .

3. Kerena kelalaian atau tidak siaga .

4. Karena asist tug yang membantu kurang kuat hose power nya .

5. Trouble mesin atau kurang kuat nya mesin kapal yang menarik tongkang tersebut ,

6. Mempercaya kan membawa kapal saat melewati jembatan kepada crew yng bukan ahlinya ,

Seperti kejadian tongkang Csf 270 yang seharus nya yang boleh naik ke arah huluan dgn panjang 230 ft sesuai dgn bentang tiang jembatan, berati kapal yang melewati jembatan tak boleh lebih dari separuh lebar bentang tiang jembatan ,seperti kapal equator 12 yang menarik tongkang Csf 270 ft, ini ukuran kapal yang bukan untuk transitmet ke daerah huluan , kapal ini selayak nya untukk kapal pengangkut antar pulau karena hose power yang besar dan muatan yang banyak .

Tapi karena pemilik nya merasa kebal hukum dan tidak memikirkan keselamatan dan kerugian yg di sebab kan tidak layak nya kepal tersebut melewati jembatan karena bobot nya yang besar , maka perusahaan seperti harus di beri sanksi tegas dengan mencabut izin perusahaan tersebut agar tidak lagi mengakibat kan kerugian negara mau pun masyarakat ,

Karena ini tindakan ilegal yang melawan hukum , tidak mengindahkan pergub yang di keluar kan dan tidak mengantongi izin berlayar di keluarkan oleh bptd .

Dgn tidak memikirkan keamanan dan keselamatan dalam sebuah pelayaran di alur sempit , sehingga yang di rugikan fasilitas negara atau pun fasilitas masyarakat ,

seperti jembatan dan keramba masyarakat yang ada di sepanjang sungai batang hari ini ,

 

Diharapkan kepada pemerintah yg berwenang menindak tegas dan memberlakukan sangsi hukum yang seberat berat nya bagi pengusaha kapal.yang lalai yang mengakibatkan kerugian bagi fasilitas negara ,maupun milik masyarakat.

 

jerat mereka baik itu hukum pidana maupun perdata nya , kalau perlu cabut izin usaha nya .

selama ini di Jambi terdapat kelemahan dalam pengawasan kapal kapal yang pengguna alur naik ke huluan mengambil batu bara ini , dalam pergub sudah jelas kaau lalu lintas di sungai batang hari ini di bawah pengawasan Syahbandar, polairud , Al , dishub , bptd dan Basarnas , sebanyak ini instansi yang mengawasi kenapa masih sering terjadi accident semacam ini , ini kerena lemah nya pengawasan atau sengaja di laku kan pembiaran karena sesuatu hal , di sini perlu kita pertanyakan ,

 

Kalau kita tilik banyak hal yg di langgar oleh kapal kapal yg mengangkut batu bara ini , dari certifikasi crew, kapal , maupun tongkang , crew kapal yang banyak tidak mempunyai sertifikat copetency termasuk juga certificate kapal dan tongkang yang tidak valid ,

kapal yang tidak mempunyai sefety equipment yg cukup ,

 

Sering kali kita temui kapal yang bermuatan overload, muatan melebihi kapasitas , sehingga tongkang itu tengelam sampai 50 cm di dalam air sehingga akan menimbulkan kerusakan bagi Eko systim di sungai karena pencemaran batu bara yg terendam,

 

Sekali lagi di minta kepada instansi terkait untuk segera memaksimal kan pengawasan di alur sungai batang hari agar tak terjadi kejadian seperti ini , ungkap Jhon Herman selaku acktivis yang inten dalam pengawasan alur sungai batang hari ini.

(Reporter Meric)